Open top menu
#htmlcaption1 SEA DICAT POSIDONIUM EX GRAECE URBANITAS SED INTEGER CONVALLIS LOREM IN ODIO POSUERE RHONCUS DONEC Stay Connected

Sebentar lagi, Indonesia lima tahun ke depan akan ditentukan, lewat sandiwara bernama "pemilu". Terserahlah, meski sebagian orang berfikir acara itu gak signifikan. Gak merubah apapun selain, daftar nama tertentu. Terus terang saya pribadi termasuk yang berfikir seperti itu. Hahaha.

Tapi bagaimanapun, pemilu adalah 'simbol' dari penentuan Indonesia lima tahun ke depan itu. Mungkin ya, tinggal sebatas simbol saja...Tapi masyarakat kita masih hidup dengan simbol-simbol yang kental. Tak soal, karena itu mungkin budaya kita,apalagi di pentas sandiwara politik, simbol-simbol seringkali lebih produktif, hehehe.

Bagi yang sudah memutuskan pilihannya, saya ucapkan Selamat. Postingan ini mungkin lebih ditujukan buat para sahabat yang berada pada posisi berbeda. Tentu, pilihan untuk tidak memilih, adalah sebuah pilihan juga. Hanya saja, mungkin bisa dipertimbangkan untuk tetap "berperan" pada sandiwara berjudul pemilu ini. Jika pun kita tidak terlalu menyukai peranan ini, untuk tetap menemukan ke 'ada' an kita (maksudnya bahwa kita "ada') di antara masyarakat, kenapa tidak untuk sekedar 'berperan".

Tokh, manusia tidak pernah lepas dari dua dunia itu, "pentas" sandiwara, di mana ia hidup bermasyarakat, dan "belakang-pentas" sandiwara, di mana ia hidup sebagai dirinya sendiri. Di "pentas", setiap manusia akan berperan, ia bertindak berdasarkan alur, tema, dan latar yang disediakan kehidupan bermasyarakatnya, berupa norma dan nilai mungkin. Tapi di "belakang-pentas", ia boleh hidup dengan caranya sendiri. Satu-satunya penonton, mungkin istri atau suami dan jika harus dihitung, dua dengan Tuhan.

Nah, pemilu mungkin bisa menghadirkan keduanya di satu waktu. Di hadapan semua mata yang hadir di TPU, kita adalah 'pemeran' sandiwara di atas pentas, tapi dalam "bilik-suara", kita bisa menjadi diri sendiri, atau berperan pada wilayah "belakang-pentas".Yah, meski hanya untuk sekedar datang, menghitamkan satu jari (hahaha, ini lebih lucu lagi), masuk ke sebuah kamar bernama "bilik suara", dan memberikan suara yang "tidak perlu". Mungkin dengan cara ini, "ketidak-percayaan" itu lebih aktual dan "ekpresif".

Jika menggunakan hak pilih adalah hak, tidak menggunakannya adalah hak juga tentunya. Dan menggunakannya dengan cara kita, tentu juga "hak".Begitupun, untuk tetap di rumah saja, dan mengekspresikan "ketidak-percayaan" itu secara ektrim adalah hak juga. Postingan ini, hanya sebuah tawaran...

sumber gambar: www.clipartguide.com
Different Themes
Written by Lovely

Aenean quis feugiat elit. Quisque ultricies sollicitudin ante ut venenatis. Nulla dapibus placerat faucibus. Aenean quis leo non neque ultrices scelerisque. Nullam nec vulputate velit. Etiam fermentum turpis at magna tristique interdum.

19 comments:

  1. pertamaXXXXxxxxxxxxxx.................
    rundo nco....

    ReplyDelete
  2. Aku masih bingung nh mau milih apa dan siapa di pemilu ini...

    ReplyDelete
  3. @sungaikuantan.com:Iyo,nco...., asa lai ndak tiok malam
    @kakara: Ya sudah, pilih dirimu sendiri aja bro, hahaha

    ReplyDelete
  4. ya memang benar. saya spendapat bahwa golput itu termasuk katagori memilih. untuk rasionalisasinya mungkin bisa dilihat di; http://lingkaran-koma.blogspot.com di bagian opini, yang berjudul "hakikat golput tetap memilih", insyaallah dah terposting dsna. he333

    ReplyDelete
  5. Setuju dg mbak yg diatas,golput itu juga memilih loh. Memilih untuk tidak memilih... :)

    ReplyDelete
  6. @si kumb@ng: Yup, saya terinspirasi juga oeh tulisan itu..terimakasih da..
    @Pena Pagi: Yup, sudah saya baca...Terimakasih banyak. Btw, itu pointnya "hakikat"!
    @ Mbak Ajeng: Aduh mbak, itu yang di atas mas semua lho, hahaha. Trimakasih sudah komen ya...

    ReplyDelete
  7. aslmkm bang... aku mau nanya nih.... apa menurut mu bahasa online??? apakah kita telah menggunakan bahasa indonesia yg baik dan benar di inernet??

    ReplyDelete
  8. Tapi kayaknya, wilayah belakang panggung pun sekarang tidak lagi menjadi tempat yang nyaman untuk privacy kita.. heehheh Sorry baru berkunjung sob...

    ReplyDelete
  9. mm.... tanggal sembilan milih gak ya?

    MILIH...ENGGAK...MILIH...ENGGAK...MILIH...ENGGAK...MILIH...ENGGAK...MILIH...ENGGAK...MILIH...ENGGAK...MILIH...ENGGAK...MILIH...ENGGAK...


    ahhh liat hari itu aja deh.. hehheheh

    ReplyDelete
  10. Aku tak bisa men-contreng..!! Karena aku tak tercatat dalam DPT kali ini.

    http://www.renijudhanto.com/2009/04/contreng-vs-golput.html

    ReplyDelete
  11. semua ngomongin contreng..
    pasti besok dagang pulpen laris ya..

    ReplyDelete
  12. hemmmm.....
    nyontreng gak nyontreng tetep nyontreng he he eh...

    ReplyDelete
  13. gw nyontreng kmren sob...
    semoga bangsa ini lebih baik paling tidak 5 tahun kedepan

    ReplyDelete
  14. berhubung tgl 9 april aq bangunnya dah sore, jadi tunggu nyontreng 5 taon lagi aja deh... :)

    ReplyDelete
  15. no komeng for pemilu caleg kali ini, coz saya ga terlalu kenal dan ga percaya ama caleg2 yang sekarang, daripada ngasih amanah ternyata ga dijalanin, mendingan ntar pas pemilu presiden aja deh, bisa diliat2 dulu calonnya siapa...

    ReplyDelete
  16. hy sobat..blogmu dapet award ni..silahkan di cek di blog ku

    ReplyDelete

PIKIRAN SAHABAT SEMUA MUNGKIN AKAN SANGAT MEMBANTU SAYA
JADI JIKA BERKENAN, SUDILAH KIRANYA MENINGGALKAN KOMENTAR, DI KOTAK INI: